Ironis, itu kalimat yang tepat bagi gadis berusia lapan belas tahun asal Cijantung Jakarta Timur ini.
Betapa tidak, di usianya yang masih muda, ia sudah melakukan kaHwin kontrak dengan Lelaki Timur Tengah sebanyak 11 kali.Pengakuan Fitriasih, 18, membuat Camat Cisarua, Drs Teddy Pembang mengurut dada. Teddy seakan tidak percaya, jika Fitriasih yang pada bulan Julai lalu telah genap berusia 18 tahun, telah menjalani profesi kahwin kontrak hingga belasan kali.
Yang lebih mengejutkan lagi, semua kegiatan kahwin kontrak dilakukan melalui ijab kabul. Anak sulung dari tiga bersaudara ini menuturkan, orangtuanya yag tidak punya pekerjaan tetap serta adiknya yang perlu biaya sekolah, memaksa dirinya menjalani pekerjaan menjual diri ke pelancungTimur Tengah.
“Demi adik, saya rela keluar dari sekolah saat masih duduk dibangku SMP. Orangtua saya tak tahu pekerjaan saya begini. Yang jelas, saya dapat wang, saya bayar sekolah adik dan keperluan rumah tangga,” katanya .
Menurutnya, dirinya baru tiga hari berada di Puncak. Perkenalan dengan lelaki Arab melalui pembantu sang pelancung yang ia kenal sebelumnya. Fitriasih juga mengaku, pernah menikah saat usianya menginjak 17 tahun.
“Selama lapan bulan saya menjalani profesi ini, sudah 11 laki-laki Arab saya nikahi. Kahwin kontrak saya dengan mereka paling pendek 3 minggu dan paling lama 1 bulan. Selama kaHwin kontrak, saya diberi nafkah Rp 5 juta seminggunya. Tinggal hitung aja, kalau dikontrak satu bulan. Wang bayaran, 30 peratusnya dipotong mami,” papar Fitriasih.
Camat Teddy didampingi polis, Koramil, unsur masyarakat dan agama menuturkan, kegiatan kahwin kontrak sangat bertentangan dengan agama apapun. Maka dari itu, dirinya sangat mengutuk perbuatan tersebut.
“Mami yang mempekerjakan wanita muda ini demi kepuasan nafsu lelaki Arab, benar-benar tidak punya nurani. Keterangan para korban, akan saya minta polis menyelidiki keberadaan sang mami.”
“Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Ini terakhir wilayah saya dijadikan maksiat. Jika tertangkap lagi kala operasi, saya akan kirim mereka ke Jawa Tengah atau Pasar Rebo Jakarta Timur,
Sumber
No comments:
Post a Comment